Senin, 27 Juni 2022

3.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

3.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran 


Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi kita untuk menunjukkan pemahaman mengenai keseluruhan materi. Kali ini, kami diberi kesempatan untuk “membumikan” materi di modul ini dengan konteks lokal yang dihadapi. Apa saja bahan, alat atau pihak yang dibutuhkan dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?


Empat pertanyaan pemantik yang disediakan adalah sebagai berikut. 

  1. Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran di sekolah dalam rangka mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak kepada murid, tentunya suatu waktu kita akan dihadapkan pada situasi dilema untuk mengambil sebuah keputusan yang terbaik dan menguntungkan semua pihak. Guru sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat dan benar serta tidak memihak pada salah satu dari suatu masalah yang sedang dihadapi. Seorang pendidik harus bisa melihat bagaimana persoalan tersebut apakah merupakan dilema etika atau merupakan bujukan moral.

Dalam modul 3.1 ini saya mempelajari Dilema Etika dan Bujukan Moral, yang nantinya diharapkan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengambil sebuah keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Ilmu yang saya dapatkan dalam modul ini akan saya bagikan kepada rekan sejawat di SMP Negeri 06 Rarowatu dengan cara memanfaatkan waktu-waktu luang untuk berdiskusi dalam sebuah komunitas praktisi yang sudah kami buat dengan tujuan untuk pengembangan kompetensi guru. Dalam kesempatan tersebut saya akan mencoba untuk berbagi kepada semua anggota komunitas tentang pengalaman yang sudah saya dapatkan ketika belajar cara pengambilan keputusan.

Belajar dan berbagi, itulah kata-kata yang selalu saya jadikan pegangan di dalam setiap mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi yang saya ikuti, artinya selain belajar untuk peningkatan kompetensi diri sendiri, saya juga melakukan sesi sharing atau berbagi apa yang sudah saya dapatkan baik kepada rekan-rekan guru di sekolah dan juga rekan-rekan guru di seluruh nusantara. Karena bagi saya dengan berbagi maka ilmu yang akan kita miliki akan semakin berkembang dan bertambah. Selain itu, kita juga dapat menginspirasi rekan-rekan yang lain untuk ikut melakukan apa yang telah kita lakukan. 

Adapun cara yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan dalam program guru penggerak ini yaitu: 

  • Mensosialisasikan materi-materi program guru penggerak yang telah didapatkan melalui komunitas praktisi seperti MGMP Matematika di sekolah atau dalam lingkup yang lebih luas seperti sosialisasi lintas jurusan dalam satu sekolahan. 

  • Mensosialisasikan materi-materi program guru penggerak melalui tulisan-tulisan di google site yang sudah saya buat. 

  • Mensosialisasikan materi-materi program guru penggerak melalui sosial media baik berupa tulisan maupun video yang diupload ke channel youtube, IG, facebook dll.

  • Saya akan menyusun rencana program guru penggerak yang akan saya laksanakan di sekolah.

  • Saya akan mengkomunikasikan dengan kepala sekolah untuk menyampaikan program-program yang sudah saya susun tersebut.

  • Saya akan membagikan apa yang sudah saya dapatkan pada program guru penggerak ini di komunitas praktisi di sekolah saya, sebagai kegiatan pengimbasan kepada rekan-rekan guru.

  • Saya akan mengajak teman sejawat saya di sekolah untuk berkolaborasi dalam menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang efektif ini sesuai apa yang sudah saya pelajari di modul 3.1 ketika saya berada dalam situasi dilema etika maupun bujukan moral yang saya alami maka dalam mengambil keputusan harus berdasarkan pada keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan.


  1. Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?

Sebagai makhluk sosial dan sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan suatu keputusan tidak akan luput dari dilema etika dan bujukan moral. Dalam hal ini yang harus kita perhatikan adalah apakah kasus tersebut termasuk dilema etika atau bujukan moral. Untuk mengetahuinya, kita dapat melakukan langkah awal untuk identifikasi masalah agar bisa diketahui bahwa kasus yang dihadapi adalah benar dilema etika atau bujukan moral. Apabila masuk dalam kategori kasus dilema etika, maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengambil sebuah keputusan, kita harus memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.

Adapun langkah-langkah awal yang akan saya lakukan yaitu: 

  • Memastikan bahwa dalam mengambil sebuah keputusan sudah sesuai dan sejalan dengan visi dan misi yang telah kita susun dan sepakati bersama. 

  • Saya terlebih dahulu akan menganalisis dan menentukan apakah masalah yang saya hadapi termasuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral

  • Saya menentukan paradigma apa yang ada pada permasalah tersebut. Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika  bisa dikategorikan sebagai berikut yaitu  Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

  • Saya akan menentukan prinsip yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan,. Prinsip-prinsip yang dimaksud yaitu prinsip berpikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking)  

  • Melakukan analisa terhadap situasi atau kasus yang saya hadapi disesuaikan dengan paradigma pengambilan keputusan. 

  • Memilih salah satu atau mungkin ketiganya dari tiga prinsip pengambilan keputusan yang ada. 

  • Saya akan menguji keputusan yang saya ambil melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. 


  1. Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa?

Sebagai seorang pendidik, saya merasa sangat terbantu dengan penjelasan materi dari modul 3.1 sebab dalam kehidupan sehari-hari sering menemukan dilema tapi belum bisa memanage sebuah keputusan dengan baik, terutama saat menemukan masalah belajar pada murid. Melalui semua materi yang telah dipelajari dari modul ini, sudah seharusnya saya memberikan keputusan yang bersifat positif sehingga membuat orang-orang di lingkungan saya merasa nyaman, dan tenang. Hal ini dilakukan untuk memerdekakan murid dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar.

Langkah-langkah pengambilan keputusan ini akan saya terapkan setelah saya mempelajari modul ini dan saya dihadapkan pada situasi dilema etika yang memerlukan pengambilan keputusan terbaik yang mampu mengimbangi antara dua pihak dan dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan efektif sehingga tidak merugikan salah satunya sehingga membuat orang-orang di lingkungan saya merasa nyaman dan tenang karena dapat menguntungkan semua pihak. Pada saat itu saya akan berusaha semaksimal mungkin memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan sekolah dengan memperhatikan empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang ada dalam modul ini. Jika hari ini saya mengalami dilema etika maka hari ini saya akan menerapkan langkah-langkah tersebut, jika besok mengalami dilema etika maka besok akan diterapkan langkah-langkah tersebut, dan seterusnya. Jadi sejak saya mendapatkan ilmu ini, maka saya akan mencoba mempraktekkan dengan kondisi kehidupan sehari-hari yang saya jalani baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Harapan saya, tentunya ketika saya dihadapkan pada situasi dilema etika, saya dapat melakukan pengambilan keputusan dengan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarkan empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan tepat.


  1. Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Dalam mengambil sebuah keputusan, kita tidak hanya melakukan sendiri saja tentu perlu masukan-masukan dari orang lain yang bisa kita ajak berdiskusi dan berbagi sehingga kita mengetahui apakah keputusan yang telah kita ambil ini sudah tepat dan efektif atau belum. Menurut saya orang-orang yang bisa saya jadikan teman diskusi/pendamping dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah kepala sekolah, rekan sejawat baik yang ada di sekolah maupun rekan sesama CGP, orang tua murid, murid, komite sekolah, pengawas sekolah atau bisa juga keluarga. Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, saya tentu tidak bisa sendiri karena saya juga masih belajar bagaimana menerapkan ilmu pengetahuan baru ini dan masih harus terus berlatih dalam mengambil keputusan berdasarkan empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Oleh karena itu, saya membutuhkan orang-orang di sekitar saya sebagai teman diskusi untuk menganalisis dan menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif. Saya juga  meminta input dan bantuan dari kepala sekolah dan anggota praktisi yang ada di sekolah untuk berdiskusi dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Dalam hal mengukur efektivitas pengambilan keputusan, tentunya saya dapat melihat dari refleksi saya setelah melakukan pengambilan keputusan sehingga saya bisa merasa bahwa keputusan yang saya ambil tidak ada pihak yang dirugikan atau tidak berpihak sebelah karena pengambilan keputusan yang tepat adalah mencari solusi terbaik bagaimana mendapatkan keputusan yang benar dan benar. Pengambilan keputusan yang tepat dalam pemimpin pembelajaran adalah pengambilan keputusan yang mampu menyeimbangkan antara dua pihak atau antara dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan benar sehingga tidak merugikan salah satunya.

Dalam mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif, inovatif dan efisien sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka sangat penting untuk memperhatikan aspek-aspek apa saja yang perlu dilakukan atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan. Dari pengalaman dan latar belakang tempat kita bekerja yaitu di institusi pendidikan, Dilema etika adalah sebuah kasus yang sangat berat yang sering kita hadapi dari setiap kejadian. Ketika dilema etika datang dan harus kita hadapi maka kita akan selalu ada nilai-nilai kebajikan yang mendasarinya namun bertentangan dengan cinta, kasih sayang, perhatian, kebenaran, kebebasan, keadilan, persatuan, toleransi, tanggung jawab serta suatu penghargaan akan kehidupan. Selain itu, kita sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa untuk unsur-unsur tersebut tidak ada aturan baku yang berlaku untuk memutuskan situasi dilema etika karena ini bersifat relatif dan bergantung pada situasi dan kondisi terjadinya suatu kejadian, artinya ada benarnya kita tetap berpegang pada aturan yang berlaku untuk menentukan kebenaran namun ada kalanya kita tidak bisa berpegang pada aturan karena situasi tertentu. 

Demikian pula sebaliknya ketika dihadapkan pada situasi bujukan moral (Benar vs salah) artinya adalah segala sesuatu yang kita lakukan sengaja ataupun tidak sengaja jika salah dengan alasan baik apapun tentang kejadian tersebut maka tetap saja bernilai salah. Contohnya pada saat ulangan, ujian, pengerjaan tugas walaupun tujuannya untuk mendapatkan nilai yang bagus yang tentunya merupakan hal yang baik namun tetap saja salah jika dikerjakan dengan curang. Contoh lain, yakni: berbohong yang walaupun tujuannya untuk kebaikan tetap saja bernilai salah karena merupakan sebuah tindakan yang salah. Maka sebelum melakukan pengambilan keputusan pada situasi yang terjadi pada dilema etika dan bujukan moral, ada 4 komponen kategori paradigma pengambilan keputusan yang harus kita pahami bersama yaitu :

  • Individu lawan masyarakat (individual vs community) yaitu bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil, dan yang benar untuk yang lainnya kelompok yang lebih besar.

  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) yaitu Pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak. Disini pilihan yang ada memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi membuat pengecualian pada sesuatu hal karena kasih sayang dan kemurahan hati, di sisi lain, terkadang memang benar untuk memegang peraturan.

  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) yaitu Kejujuran dan kesetian seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Terkadang kita perlu untuk membuat pilihan antara jujur dan berlaku setia pada orang lain.

  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) yaitu Paradigma yang Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatan terbaik saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi pada level personal atau individu dan permasalahan sehari-hari atau pada level yang lebih baik lagi

Selain empat komponen di atas, juga terdapat  9 langkah pengambilan keputusan yang juga tak kalah pentingnya, antara lain:

  1. Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang dihadapi

  2. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut

  3. Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut

  4. Pengujian  benar  lawan  salah dalam situasi tersebut. 

  • Melakukan Uji Legal yaitu menentukan apakah ada aspek pelanggaran hukum

  • Melakukan Uji Regulasi Profesionalitas yaitu menentukan apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut

  • Melakukan Uji Intuisi yaitu menentukan apakah ada yang salah dalam situasi tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi

  • Melakukan uji Halaman Depan Koran/publikasi yaitu menguji perasaan bila keputusan yang diambil dipublikasikan di halaman depan Koran

  • Melakukan uji panutan/ idola yaitu menentukan keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola  dalam situasi tersebut

  1. Pengujian paradigma benar lawan benar

  2. Melakukan prinsip resolusi

  3. Investigasi opsi trilemma

  4. h. Buat keputusan

  5. Lihat lagi keputusan dan refleksikan


Demikianlah pemaparan yang dapat saya sampaikan terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin…. Sekian dan terima kasih…..!


Salam dan bahagia


0 komentar:

Posting Komentar